Masjid Nabawi adalah sebuah sejarah hebat dalam peradaban islam. Masjid ini dibangun sendiri oleh Nabi Muhammad SAW, dan di tempat ini pula ia dimakamkan.
Masjid Nabawi dalam pantulan cahaya malam. Masjid bersejarah ini terdapat di kota Madinah Al Munawaroh, yang artinya "Kota yang bercahaya".
Atap-atap ini bisa dibuka-tutup secara otomatis, antara lain untuk memayungi jamaah dari sengatan terik matahari.
Masjid Nabawi boleh dibilang merupakan masjid tersuci nomor dua bagi umat islam setelah Masjidil Haram di kota Mekkah, yang di dalamnya terdapat Ka'bah.
Foto ini diambil di halaman depan Masjid Nabawi memasuki waktu magrib pada hari Selasa, 14 November 2011.
Seorang anak kecil mengaji, selepas Ashar sambil menunggu datang waktu maghrib.
Banyak tempat minum tersedia di dalam masjid, sehingga jamaah tak perlu repot keluar jika merasa haus.
Hampir setiap saat masjid dibersihkan oleh petugas-petugasnya.
Masjid Nabawi kapasitasnya bisa menampung 600 ribu orang. Di musim haji bisa lebih banyak lagi, sampai 1 juta orang.
Sebuah peringatan dalam bahasa Indonesia di sebuah sudut Masjid Nabawi (kiri).
Para jamaah berdoa di depan pintu keluar tempat terdapatnya makam Nabi Muhammad SAW, dan dua sahabat dekatnya, Abu Bakar Shiddiq dan Umar bin Khattab.
Sepertinya laki-laki ini terlalu letih sehingga begitu saja merebahkan diri di lantai masjid.
Beberapa orang duduk-duduk istirahat sambil berbincang-bincang setelah melakukan salat Ashar pada hari Selasa, 15 November 2011.
Di setiap musim haji, jamaah selalu berdesak-desakan untuk mencoba mendekati tempat makam Nabi Muhammad SAW.
Setelah Rasullah wafat, beberapa figur yang memberi perubahan besar pada Masjid Nabawi antara lain Khalifah Walid bin Abdul Malik, Khalifah Al Mahdi, Mamluk Sultan Al Mansur Qalawun, Sultan Al-Nasir Muhammad, Sultan Qaitbay, Kesultanan Ottoman, Raja Faisal bin Abdul Aziz, dan Raja Fahd.
Tempat wudhu (dan toliet) terdapat di bagian luar masjid.
Sebuah rak besar nan mewah tempat penyimpanan Al-Quran di dalam Masjid Nabawi.
Pintu (Raja) Fahd. Mantan raja Arab Saudi ini adalah yang terakhir melakukan renovasi besar pada Masjid Nabawi. Ia memperluas areal salat di luar masjid, memberi 27 atap moderen yang bisa dibuka-tutup, serta memasang pendingin atau AC.
Banyak pintu di Masjid Nabawi, dan masing-masing diberi nama tertentu. Ini adalah pintu Bilal, yang diambil dari nama salah satu sahabat dekat Nabi Muhammad: Bilal bin Rabah, muadzin dan pembaca Al-Quran termerdu di zaman Rasullah.
Salah satu dari dua pintu gerbang Rawdah, atau lokasi makam Nabi Muhammad SAW di dalam Masjid Nabawi.
Salah satu ruang perpustakaan dan tempat membaca Al-Quran di Masjid Nabawi. Di musim haji, masjid ini nyaris selalu penuh sepanjang hari, apalagi di waktu-waktu salat.
Salah satu sudut bagian luar Masjid Nabawi. Terdapat 10 menara utama yang masing-masing tingginya 105 meter.
Pertama kali berdiri, Masjid Nabawi hanya seluas 30 x 35 meter. Saat ini ia merupakan salah satu masjid terbesar di dunia dengan luas areal 400.500 meter persegi.
Masjid Nabawi dibangun Nabi Muhammad di tahun 622 masehi, setelah hijrah dari Mekkah ke Madinah. Dulunya masjid ini merupakan bangunan terbuka yang juga berfungsi sebagai tempat pertemuan, berdakwah, dan sekolah.
Masjid Nabawi dalam pantulan cahaya malam. Masjid bersejarah ini terdapat di kota Madinah Al Munawaroh, yang artinya "Kota yang bercahaya".
Atap-atap ini bisa dibuka-tutup secara otomatis, antara lain untuk memayungi jamaah dari sengatan terik matahari.
Masjid Nabawi boleh dibilang merupakan masjid tersuci nomor dua bagi umat islam setelah Masjidil Haram di kota Mekkah, yang di dalamnya terdapat Ka'bah.
Foto ini diambil di halaman depan Masjid Nabawi memasuki waktu magrib pada hari Selasa, 14 November 2011.
Seorang anak kecil mengaji, selepas Ashar sambil menunggu datang waktu maghrib.
Banyak tempat minum tersedia di dalam masjid, sehingga jamaah tak perlu repot keluar jika merasa haus.
Hampir setiap saat masjid dibersihkan oleh petugas-petugasnya.
Masjid Nabawi kapasitasnya bisa menampung 600 ribu orang. Di musim haji bisa lebih banyak lagi, sampai 1 juta orang.
Sebuah peringatan dalam bahasa Indonesia di sebuah sudut Masjid Nabawi (kiri).
Para jamaah berdoa di depan pintu keluar tempat terdapatnya makam Nabi Muhammad SAW, dan dua sahabat dekatnya, Abu Bakar Shiddiq dan Umar bin Khattab.
Sepertinya laki-laki ini terlalu letih sehingga begitu saja merebahkan diri di lantai masjid.
Beberapa orang duduk-duduk istirahat sambil berbincang-bincang setelah melakukan salat Ashar pada hari Selasa, 15 November 2011.
Di setiap musim haji, jamaah selalu berdesak-desakan untuk mencoba mendekati tempat makam Nabi Muhammad SAW.
Setelah Rasullah wafat, beberapa figur yang memberi perubahan besar pada Masjid Nabawi antara lain Khalifah Walid bin Abdul Malik, Khalifah Al Mahdi, Mamluk Sultan Al Mansur Qalawun, Sultan Al-Nasir Muhammad, Sultan Qaitbay, Kesultanan Ottoman, Raja Faisal bin Abdul Aziz, dan Raja Fahd.
Tempat wudhu (dan toliet) terdapat di bagian luar masjid.
Sebuah rak besar nan mewah tempat penyimpanan Al-Quran di dalam Masjid Nabawi.
Pintu (Raja) Fahd. Mantan raja Arab Saudi ini adalah yang terakhir melakukan renovasi besar pada Masjid Nabawi. Ia memperluas areal salat di luar masjid, memberi 27 atap moderen yang bisa dibuka-tutup, serta memasang pendingin atau AC.
Banyak pintu di Masjid Nabawi, dan masing-masing diberi nama tertentu. Ini adalah pintu Bilal, yang diambil dari nama salah satu sahabat dekat Nabi Muhammad: Bilal bin Rabah, muadzin dan pembaca Al-Quran termerdu di zaman Rasullah.
Salah satu dari dua pintu gerbang Rawdah, atau lokasi makam Nabi Muhammad SAW di dalam Masjid Nabawi.
Salah satu ruang perpustakaan dan tempat membaca Al-Quran di Masjid Nabawi. Di musim haji, masjid ini nyaris selalu penuh sepanjang hari, apalagi di waktu-waktu salat.
Salah satu sudut bagian luar Masjid Nabawi. Terdapat 10 menara utama yang masing-masing tingginya 105 meter.
Pertama kali berdiri, Masjid Nabawi hanya seluas 30 x 35 meter. Saat ini ia merupakan salah satu masjid terbesar di dunia dengan luas areal 400.500 meter persegi.
Masjid Nabawi dibangun Nabi Muhammad di tahun 622 masehi, setelah hijrah dari Mekkah ke Madinah. Dulunya masjid ini merupakan bangunan terbuka yang juga berfungsi sebagai tempat pertemuan, berdakwah, dan sekolah.
Sejarah Besar Masjid Nabawi - Written by Unknown , Published at 15.28, Categorized As mesjid nabawi , sejarah
. And Have 0
comments
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »
Tidak ada komentar:
Posting Komentar